Dalam
menjalankan bisnis network-marketing, sering kali kita bertemu dengan
orang-orang yang skeptis, ataupun orang-orang yang merasa tahu dan
mengerti bisnis network-marketing, tetapi hanyalah orang-orang yang
salah paham mengenai sistim dan cara kerja bisnis network marketing.
Ada 6 mitos yang sering menimbulkan kesalah-pahaman tentang industri network-marketing.
6 mitos yang sering menimbulkan kesalah-pahaman tentang industri network marketing adalah :
Mitos PERTAMA : Cara terbaik untuk sukses di bisnis network marketing
adalah dengan bergabung dengan perusahaan network-marketing baru. Mitos
ini muncul karena adanya anggapan bahwa penghasilan terbesar yang
diperoleh oleh pelaku bisnis network-marketing berasal dari awal
berdirinya sebuah perusahaan network-marketing.
Kenyataannya
adalah, tahap awal mungkin merupakan masa terburuk untuk bergabung
dengan sebuah perusahaan network-marketing. Mengapa?
Sudah
merupakan sebuah kenyataan di dunia bisnis (dan bukan hanya di bisnis
network-marketing) bahwa 70% dari semua perusahaan baru akan
gulung-tikar dalam lima tahun pertama.
Kalau begitu, bagaimana
Anda bisa yakin bahwa perusahaan network-marketing tempat Anda bergabung
bukanlah satu satu dari 70% perusahaan yang gulung-tikar tersebut?
Pada tahap awal sebuah perusahaan network-marketing, semua orang
menginginkan dan berharap bahwa perusahaan tersebut akan sukses. Akan
tetapi, merosotnya kinerja sebuah perusahaan network-marketing terjadi
secara perlahan-lahan dan kadang-kadang tanpa disadari oleh para anggota
dan distributornya.
Untuk sukses dalam bisnis network
marketing, dibutuhkan investasi waktu dan usaha yang tidak sedikit.
Bagaimana jika perusahaan network-marketing tempat Anda bergabung
bangkrut setelah Anda meng-investasikan beberapa tahun dalam bentuk
waktu dan usaha? Semuanya menjadi sia-sia saja, bukan?
Dari
penjelasan di atas, Anda dapat melihat bahwa waktu terbaik untuk
bergabung dengan sebuah perusahaan network-marketing adalah sesudah
perusahaan tersebut berhasil membuktikan kemampuan mereka untuk
mengembangkan bisnis secara etis, serta memenuhi kewajiban-kewajiban
berupa pembayaran bonus kepada distributor secara teratur dan tepat
waktu.
Mitos KEDUA : Kesuksesan seorang network-marketer adalah
karena berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dan faktor
keberuntungan (hoki) merupakan faktor utama kesuksesan seorang
network-marketer.
Mitos ini timbul karena potensi income tidak
terbatas yang ditawarkan oleh industri network-marketing itu sendiri.
Orang-orang yang menjalankan bisnis network marketing mengharapkan untuk
mendapatkan income besar dalam waktu singkat tanpa kerja keras. Tentu
saja sebagian besar orang gagal di network marketing dengan pandangan
tersebut. Orang-orang yang gagal di network marketing karena
kesalah-pahaman tersebut kemudian beranggapan bahwa untuk menjadi sukses
dalam bisnis network-marketing dibutuhkan keberuntungan (hoki) yang
besar.
Perlu Anda sadari bahwa bisnis network-marketing adalah
sebuah bisnis, bukan merupakan sebuah hobby, permainan, atau sesuatu
yang dilakukan oleh orang-orang iseng, kurang kerjaan, maupun
orang-orang yang ingin cepat kaya tanpa berusaha keras.
Orang-orang yang menganggap network marketing sebagai sebuah hobby
ataupun sebagai sebuah permainan biasanya tidak akan sukses
menjalankannya. Akan tetapi, orang-orang yang memperlakukan
network-marketing layaknya sebuah bisnis, ataupun sebagai sebuah pilihan
karir/professi memiliki kesempatan yang besar untuk sukses dalam
menjalankan bisnis network-marketing.
Sama seperti halnya di
bisnis maupun profesi lain, untuk menggapai sukses di bisnis
network-marketing, Anda perlu juga membekali diri dengan ketrampilan dan
keahlian. Anda juga perlu melakukan investasi di perkakas (tools) yang
tepat untuk dapat menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing
Anda secara maksimal.
Mitos KETIGA : Network marketing adalah bisnis untuk orang miskin yang bermimpi menjadi kaya raya.
Walaupun banyak orang-orang yang sukses di bisnis network marketing
memiliki latar belakang yang sederhana, pandangan ini merupakan
pandangan yang salah. Sayangnya, mitos ini sendiri muncul akibat cerita
yang sering digembar-gemborkan oleh banyak pelaku bisnis
network-marketing itu sendiri.
Seperti di bisnis-bisnis
lainnya, untuk menjadi sukses di bisnis network marketing, orang harus
memiliki ketrampilan dan keahlian. Anda juga memerlukan sumber daya
seperti modal, kenalan, disiplin dan juga visi dalam menjalankan bisnis
Anda.
Sebagian orang tidak sukses secara finansial karena
memiliki kekurangan-kekurangan seperti tidak percaya diri, tidak tahu
cara menyampaikan pendapat, kurang bisa bersosialisasi dan lain
sebagainya. Melalui network-marketing, seseorang dapat mengasah
ketrampilan-ketrampilan tersebut.
Kenyataan sebenarnya adalah,
orang-orang yang sukses di bisnis network-marketing sering kali adalah
orang-orang yang juga telah sukses di bidang dan bisnis lain.
Oleh karena itu, pandangan bahwa orang miskin yang menjadi kaya-raya
setelah menjalankan bisnis network-marketing adalah sebuah pandangan
yang tidak benar.
Mitos KEEMPAT : Jika network-marketing dapat
benar-benar dijalankan, maka semua orang akan menjalankannya sehingga
pasar akan menjadi jenuh (saturasi).
Walaupun masuk akal secara
matematis, mitos ini tidak pernah terbukti. Sejarah telah membuktikan
bahwa network-marketing merupakan bisnis yang nyata, dan kejenuhan
(saturasi) bukan merupakan sebuah ancaman.
Amway, perusahaan
network-marketing tertua dan terbesar di dunia telah beroperasi selama
lebih dari 40 tahun. Distributor-distributor Amway telah “menggambar
lingkaran” dan merekrut distributor baru selama lebih dari 40 tahun, dan
sampai sekarang belum ada indikasi bahwa pasar telah jenuh dengan apa
yang ditawarkan oleh para distributor Amway ini.
Memang, sistim
bisnis network-marketing sangatlah dashyat, akan tetapi ternyata tidak
cukup dashyat hingga sanggup menghilangkan keacuhan dan ketidakpedulian
semua orang terhadap kedashyatan yang ditawarkan oleh bisnis network
marketing ini. Berbahagialah Anda yang percaya dengan kedahsyatannya dan
mau mencobanya.
Mitos KELIMA : Anda harus “memanfaatkan” teman
dan keluarga untuk memperoleh income di bisnis network-marketing.Ini
merupakan sebuah persepsi yang sangat salah mengenai bisnis
network-marketing. Kenyataannya adalah : Anda tidak memanfaatkan orang
lain dan tidak boleh memanfaatkan orang lain untuk mencapai sukses di
bisnis network-marketing.
Dalam menjalankan dan mengembangkan
bisnis network-marketing, satu-satunya hal yang “dimanfaatkan” adalah
produk dan jasa yang didistribusikan sebuah perusahaan network-marketing
melalui para distributornya. Mesin penggerak bisnis network-marketing
adalah produk dan jasa yang dipergunakan oleh para distributor.
Dalam bisnis network-marketing, Anda tidak memanfaatkan orang lain.
Anda hanya menawarkan produk dan jasa yang Anda pergunakan sendiri
kepada teman dan kenalan Anda. Jika teman Anda menyukainya, mereka juga
akan menggunakannya. Jika teman, saudara dan anggota keluarga Anda yang
lain tidak menyukai produk yang Anda tawarkan, Anda tidak perlu memaksa.
Itu adalah hak mereka.
Mitos KEENAM : Kebanyakan orang gagal di bisnis network-marketing. Para “leader” mendapatkan duit dari “distributor kecil”.
Seperti halnya di industri-industri lain, orang-orang yang sukses di
bisnis network marketing adalah orang yang paling tekun dan yang
berusaha paling keras dalam menjalankan bisnisnya.
Di bisnis
network-marketing, orang yang sukses adalah orang yang paling banyak
melakukan penjualan produk/jasa dan paling banyak membimbing dan melatih
distributor baru hingga bisa mandiri dan sukses.
Jika Anda
menjual produk senilai Rp.500 ribu per bulan, dan telah mengembangkan
jaringan distritor sebanyak 500 orang yang masing-masing menjual produk
senilai Rp.500 ribu per bulan, tentu saja Anda akan memperoleh income
500 kali lebih banyak dari orang yang hanya menjual produk senilai
Rp.500 ribu per bulan.
Adil sekali, bukan???
Mau lebih jelas tentang MLM (Network Marketing)
DAVID
HP/SMS: 089.655.222229
WA: 0889.340.1337 (Fast Respon)
Kamis, 06 Maret 2014
Langganan:
Postingan (Atom)